“Sholatullah Salamulla’Ala Thoha Rosulullah, Sholatullah Salamullah ‘Ala Yasin Habibillah”
Setelah bertahun-tahun lamanya tak   menikmati kemeriahan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di kampung   tercinta, Alhamdulillah tahun ini bisa menikmati kembali kemeriahan ini.   Pembukaan perayaan ini dimulai tanggal 14 Februari 2010 = 1 Rabiul   Awal. Di saat para pencinta dunia merayakan hari valentine yang katanya   hari kasih sayang, maka bagi sebagian besar masyarakat Madura menyambut   bulan maulid ini dengan melakukan acara pembacaan shalawat di   masjid-masjid atau surau-surau. Bagi orang Madura bulan maulid ini sudah   seperti lebaran, ajang untuk berbagi kepada sesama atas rezeki yang   telah Allah karuniakan kepadanya. Ada yang menitipkan sebagian rezekinya   ke Masjid atau surau dengan memberikan tumpeng atau makanan lain untuk   dibagikan kepada para jemaah yang hadir. Dan bagi yang mampu dapat   menyempurnakannya dengan merayakannya di rumah masing-masing untuk   bersama-sama mengaajak para tetangga dan kerabat melantunkan shalawat   bersama-sama.
Bagi masyarakat  Madura, awal bulan  maulid dikenal dengan istilah “COCOGAN”, saya juga  bingung untuk  mengkonversinya ke dalam bahasa Indonesia baik secara  harfiah ataupun  istilah. Kalau berdasarkan penafsiran pribadi, ini bisa  diartikan  perayaan  penyambutan/pembukaan maulid atau bisa dikatakan  GRAND  OPENING-nya yang menandakan bahwa Maulid telah dimulai dan  dipersilahkan  untuk merayakannya dengan membagikan kelebihan  harta/rezeki yang  dimiliki dengan bersedekah di Masjid aatau di rumah  masing-masing.
Untuk awal ini,  biasanya masjid-masjid  menerima sedekah berupa makanan atau angpao dari  tetangga sekitar dan  kemudian dibagikan kepada para hadirin. Untuk  makanan biasanya berupa  tumpeng yang berisi anake lauk, sayur serta  buah. Fase ini, besek tidak  terlalu berseliweran, hanya beberapa saja.  Sepertinya di bulan ini,  bisnis makanan, buah, plastik, tempat makan,  kue laku keras karena  banyak orang-orang yang membelinya. Sayang saya  tidak terlalu bakat di  bidang ini.

Buk, saya bungkus 2 ya!
Komposisi  tumpeng seperti ini adanya  hanya di Madura dan inilah yang senantiasa  saya rindu-rindukan. Jika  suruh memilih antara yang besek dan tumpeng,  maka untuk fase awal ini  saya akan memilih tumpeng. Adapun komposisi  tumpeng setelah dibungkus  berisi : nasi tentunya, sayur berupa  urap-urap, ikan teri/asin, telur  dadar, tempe goreng/ada juga yang  berkuah (gak tau namanya apaan),  pisang,……Ajib deh pokoknya. Semuanya  dalam kondisi panas, langsung makan  di tempat lebih mantap.
Setelah  memasuki fase awal, perayaan  maulid di masjid dilakukan juga pada  malam 12 Rabiul Awal. Pada tanggal  12 Rabiul Awal merupakan hari  kelahiran Rasulullah SAW. Untuk perayaan  fase 2 ini lebih semarak dan  dengan durasi yang lebih lama juga tentunya  pembacaan shalawatnya. Jika  pada tahap 1 dominansi tumpeng mengalahkan  besek, maka pada tahap 2  ini adalah sebaliknya “dominansi besek  mengalahkan tumpeng”. Bisa-bisa  setiap orang mendapatkan lebih dari  2  besek, apalagi anak-anak kecil  bisa mendapatkan 4 besek lebih. Karena  demikian banyaknya sedekah dari  masyarakat yang terkumpul.
*********
Jika  perayaan ini ada yang mengatakan  bid’ah atau apalah. Sebenarnya perlu  kita telusuri lagi lebih dalam dan  jauh, bagaimana..untuk apa serta apa  manfaat yang didapat. Ini beberapa  hal yang saya dapatkan :
-  Dengan peringatan ini, semakin  meningkatkan rasa cinta kepada  Rasulullah, walaupun dimensi ini kadang  terlupakan karena hanyutnya  kita kepada kemeriahan, sehingga bukan  shalawatnya yang diprioritaskan  namun bese yang mana yang saya incar
-  Mempererat silaturrahim, karena bisa  mengundang tetangga dan kerabat  untuk berkumpul dalam satu tempat. Namun  kadang bisa memunculkan gap  (perbedaan juga), karena kadang-kadang  timbul pernyataan komparatif  dari para hadirin mengenai hidangan atau  paket yang diterima atas  undangan tersebut,  apalagi jika yang diberikan  atau yang mereka terima  kurang atau apalah (khususnya ibu..) maka ada  saja yang muncul  setelahnya. Jika sudah begini, tidak usah didengarkan  “luruskan niat”  saja dan biarkan mereka berbicara, semoga diberikan  kekuatan untuk  mengundang mereka lagi dengan lebih baik di tahun yang  akan datang.  Kata beberapa kerabat “toh mereka yang ngomongin belum  tentu bisa  mengundang tetangga”
- Berbagi  nikmat dan bersedekah dengan  yang lain. Harta yang sesungguhnya adalah  yang kita berikan kepada orang  lain, maka alangkah sedikitnya harta  kita karena apa yang kita berikan  kepada orang lain sebenarnya  sangatlah sedikit
- Membuka pintu  ijabah atas hajat dan  do’a. Dengan berkumpulnya orang-orang yang  kemudian dibacakan do’a untuk  shohibul hajjah insyaAllah akan terbuka  jalan keluar untuk sang tuan  rumah maupun orang yang hadir
- Semoga mendapatkan insyaAllah Syafaat Rosulullah juga rahmat Allah di hari kelak
- Bisa juga menjadi media dakwah
- Apalagi ya????? silahkan diamati saja sendiri, kalau perlu hadir langsung di acara atau undangannya.
Selamat  merayakan maulid Nabi Muhammad  SAW, semoga kita senantiasa tergolong  dan masuk ke dalam kaumnya.  Meneladaninya akhlaqnya dan bershalawat  atas “Allahumma Sholli ‘Ala  Sayyidina Muhammad Waa ‘Ala ‘Aliy Sayyidina  Muhammad”…”Allahumma Sholli  Waa Sallim ‘Alaih”.
 
 
 
 
 01.27
01.27
 Media Grassindo
Media Grassindo
 
   
   
   
   
   
   
   
 

 
  
0 comments:
Posting Komentar