Laman

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Minggu, 07 November 2010

BEBAL



BEBAL


Al kisah...adalah Juwair, seorang pedagang yang sukses pada zamannya.Ia berdagang berpindah-pindah dari satu tempat ketampat lainnya,tidak jarang sampai berbulan-bulan ia tidak pulang. Tapi meski ia tergolong pengusaha sukses wataknya yang keras kepala sulit untuk dirubah disamping kebebalannya terkadang ia juga sangat pintar.
Pada suatu hari Juwair singgah disebuah kedai makanan,sekedar mengisi perutnya yg lapar atau membeli bekal untuk perjalanan berikutnya.
Dan ia pun menambatkan kudanya yg penuh dengan bermacam barang dagangan pada tempat penitipan disudut pasar.
Pada saat yg sama nampak dua orang yg sedang mengawasi Juwair dari tempat yang agak tersembunyi,dan tanpa memperhatikan sekelilingnya Juwair langsung ngeloyor pergi meninggalkan kuda dan barang daganganya.
Kemudian kedua orang yang mengawasi sejak tadi menghampiri tempat dimana Juwair menambatkan kudanya,salah satu dari kedua orang itu berbisik pada temannya. Dan salah satu dari orang tersebut mengalungkan tali kekang kuda itu kelehernya sementara orang yg satunya pergi sambil menuntun kuda dan barang-barang yang ada diatasnya.
Selang beberapa lama Juwair pun kembali ketempat dimana kudanya ia tambatkan tapi alangkah terkejutnya dia ketika mendapati kudanya telah raib dari tempat semula dan berganti dengan seseorang yg pada lehernya ada kalung tali kekang kuda miliknya.
"Siapa kamu ?" tanya Juwair. Orang itu merunduk seperti sedih dan malu,"aku ini kuda yang kamu miliki. Dahulu aku adalah anak yang durhaka kepada orang tua dan aku diubah oleh Tuhan menjadi seekor kuda. Pada saat ini orang tuaku sudah memaafkan ku. Dan... Tuhan mengembalikan aku seperti wujud semula." Juwair terkesima dan jatuh iba. Ia melepaskan orang itu sambil tidak lupa memberinya uang untuk bekal pulang, kemudian Juwair memberi nasihat," jadikan masa lalumu sebagai pelajaran berharga. Dan jangan sekali-kali menyakiti hati orang tua."
Keesokan harinya Juwair pergi kepasar lagi seakan ia telah melupakan musibah yg kemarin dialaminya. Juwair terkejut seorang yang tak dikenal sedang menawarkan kuda miliknya. Ia, yang telah memiliki kuda itu bertahun-tahun, tentu saja mengenalnya dengan baik.
Segera ia mendekati kudanya, sambil berbisik ditelinganya Juwair berkata,"bukankah aku sudah memberimu peringatan jangan durhaka lagi pada orang tua. Baru sehari aku bebaskan, kamu sudah melakukan dosa yang sama. Sekarang rasakan akibatnya, dasar anak durhaka !" Juwair pergi sambil menepuk-nepuk kepalanya......


(gubahan sastra jazirah)

0 comments:


web site counter